Sleman (MTsN 10 Sleman)  – Suasana di MTsN 10 Sleman siang itu mendadak  gempar. Sirene tanda bahaya meraung-raung, membuat siswa yang tengah belajar di kelas  panik. Anak-anak berhamburan berlari keluar kelas untuk menyelamatkan diri, sementara sebagian lainnya terlihat berlindung di bawah meja.

Adegan kepanikan tersebut bukanlah bencana nyata, melainkan bagian dari Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi yang diadakan oleh MTsN 10 Sleman pada hari Jumat,( 21 /11/2025

Kegiatan sosialisasi dan simulasi ini menggandeng Tim SAR DIY  yang dikomandoi  Alex Rustry didampingi tiga anggota tim. Tim  hadir untuk memberikan pelatihan praktis kepada  warga madrasah  tentang cara menangani kejadian bencana.

Kegiatan diikuti murid, guru , dan pegawai serta perwakilan orang tua murid. Acara dipusatlan di dom MTsN 10 Sleman dan halaman terbuka. Kepala MTsN 10 Sleman, Paijo, S.Ag., menyambut baik pelaksanaan Sosialisasi Mitigasi Bencana ini.

“Mitigasi akan berguna baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan masyarakat,” ujar Kamad (Kepala Madrasah). Beliau juga menyampaikan pesan motivasi, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.”

Dalam sesi sosialisasi, dijelaskan pentingnya langkah-langkah darurat. Di kelas, siswa diajarkan untuk segera berlindung di bawah meja dan melindungi kepala saat gempa terjadi. Saat melakukan evakuasi, mereka diinstruksikan untuk menghindari bangunan dan pohon yang berpotensi roboh.

“Kesiapsiagaan penting terutama mengingat lokasi sekolah yang berpotensi bahaya Gunung Merapi, “ujarnya.

Selain simulasi menghadapi gempa bumi, pada kesempatan itu dilatihkan pula mitigasi bencana kebakaran , terutama di rumah tangga. Terdapat dua cara ketika menghadapi kebakaran seperti kompor, yakni  menggnakan Alat Pemadam (AP) semprot kimia dan atau non kimia menggnakan karung basah.karung atau kain basah. “Jika tidak ada karung, alat bisa digantikan dengan selimut tebal yang dibasahi, “ Ujar Alex. Mereka memeragakan langsung di hadapan peserta denga nyala api  berkobar dan teknik memadamkannya dengan aman.

Kegiatan yang dilaksanakan pukul 13. 00 -15.00  berjalan  lancar dan aman. Peserta mengikutinya  dengan antusias  serya duduk tertib di hamparan tikar. Acara berakhir saat azan asar berkumandang, saat salat berjamaah ditegakkan. (nsw)