Sleman, (04/08/2025) – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 10 Sleman kembali menggelar program kultum (kuliah tujuh menit) bada zuhur untuk tahun ajaran baru 2025/2026. Program ini bertujuan untuk memberikan siraman rohani, menambah wawasan keagamaan, serta melatih mental siswa agar terbiasa berbicara di depan umum.
Kultum yang diselenggarakan setelah salat zuhur berjamaah di Masjid Miftakhul Khair ini dilaksanakan tiga kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Pembicara adalah siswa yang dijadwalkan secara bergantian, dengan tiga siswa dari setiap kelas akan tampil setiap minggunya.
Menurut Muhammad Asra Al Aziz, S.Ag., selaku guru pembimbing keagamaan, program ini tidak hanya sebatas menambah pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Tujuan utama kultum ini adalah untuk memberikan siraman rohani dan melatih keterampilan berbicara di depan umum,” jelasnya.
Selasa (4/8/2025), siswa kelas 9A, Mirza Rabbani, menjadi pembicara perdana dengan membawakan tema “Manfaat Menjaga Lisan di Kehidupan Sehari-hari”. Dalam ceramahnya, Mirza mengutip hadis dari HR Bukhari Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang berbunyi, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”
Mirza menekankan bahwa menjaga lisan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim karena setiap perkataan akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Ia menjelaskan, menjaga lisan berarti tidak berkata kasar, tidak menyebarkan gosip, tidak berbohong, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
“Mari kita jaga lisan kita agar menjadi sumber kebaikan, bukan penyesalan. Jika kita tidak yakin kata-kata yang akan diucapkan membawa kebaikan, maka lebih baik diam. Diam itu emas, lebih berharga dari seribu kalimat,” tutup Mirza, menutup kultumnya yang disimak oleh jamaah salat zuhur siswa, guru, dan pegawai MTsN 10 Sleman. (nsw)