Sleman (MTsN 10 Sleman). Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kepala madrasah, kepala sekolah, guru, pengawas, widyaiswara, dosen dan semua pembelajar untuk mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka secara online mandiri bersertifikat asynchronous berbasis MOOC ( Massive Open Online Course ). Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag., MPd.I. menginformasikan diklat tersebut kepada civitas madrasah. Guru MTsN 10 Sleman memanfaatkan kesempatan dengan itu berpartisipasi menjadi peserta. Setelah melalui tahap pendaftaran 4-9 Mei 2023, peserta mengikuti pelatihan (10 – 21/5/2023) dengan media aplikasi Pintar (Pusat Informasi Pelatihan dan Informasi Pembelajaran) Kemenag RI.
Selama 10 hari, peserta mengikuti materi pelatihan secara asinkronus. Materi meliputi pendahuluan berupa Filosofi dan Landasan Kurikulum Merdeka pada Madrasah; materi dasar meliputi Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional, kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM kementerian Agama. Materi inti pelatihan meliputi: Pengembangan Kurikulum Operasional Madrasah, Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada Madrasah, Capaian Pembelajaran – Tujuan Pembelajaran – Alur Tujuan Pembelajaran, Asesmen dan Penilaian pada Kurikulum Merdeka di Madrasah, Pengembangan Proyek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin pada Madrasah, , Pengembangan Modul Ajar/RPP, dan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi pada Kurikulum Merdeka pada Madrasah.
Peserta diklat Erni Andaryati, S.Ag. mengaku banyak memperoleh manfaat mengikuti diklat tersebut. “Kurikulum Merdeka hal yang baru. Diklat membantu saya memahami filosofi dan seluk beluknya,” ujar Erni. Selain itu , sebagai guru rumpun Pendidikan Agama Islm (PAI) cukup terbantu dengan ilustrasi pembelajaran ranah keagamaan selama diklat. Di samping itu, moda asinkronus membuat peserta fleksibel mengatur waktu mengikuti materi dan mengirim tugas. “Tidak mengganggu tugas mengajar, ”lanjutnya. (nsw)