Acara pelepasan berlangsung di RM Dapur Warna, Ngaglik, Sleman. Tanpa abai kesehatan (prokes), acara diikuti segenap guru dan pegawa MTsN 10 Sleman. Acara berlangsung puku 10.00 s.d. pukul 12.00 . Meski bederhana, acara berlangsug hikmat dan penuh makna. Kejutan kue ulang tahun dari Kepala Madrasah menyemarakkan suasana. Rupanya, hari itu Dra Mardiah tepat memasuki usia 60 tahun. Ucapan selamat dan doa mengiringi milad Bu Mardiah.
Dalam sambutannya, Bu Mardiah mngungkapkan rasa haru dan syukur kepada Allah swt atas kelancaran tugas hingga memasuki memasuki purna tugas. Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada semua pihak atas segala dukungan dan kerja sama. “Bekerjalah dengan ikhlas, percayalah Allah akan menyimpannya untuk dikembalikan pada saat yang tepat. Semua akan indah pada waktunya, “ ujar Bu Mardiah kepada audiens.
Bu Mardiah tak diragukan pengabdiannya sebagai guru. Selama 20 tahun, ia berstatus sebagaai Guru Tidak Tetap (GTT) dan 16 tahun berstatus sebagai PNS hingga purna. Dalam sambutannya, Kepala MTsN 10 Sleman Etyk Nurhayati, S.Pd.I,M.Pd. mengucapkan selamaat kepada Dra. Mardiah yang memasuki masa purna dengan tuntas tanpa cela. “Bu Mardiah adalah sosok guru keibuan yang menyejukkan, dan tidak diragukan dedikasinya. Tertib administrasi dan rendah hati. Semoga kita dapat meneladani beliau, “pesan Etyk Nurhayati. “Bu Mardiah sosok yang sabar dan tak banya bicara, “imbuh Sri Sumarmi, S.Pd.,MSi. memberikan kesan pesan mewakili Bapak Ibu Guru.
Pada saat yang sama, MTsN 10 Sleman melepas staf TU Siti Ruqoyah yang mendapai tugas baru di MTsN 8 Sleman. Sebagai bendahara, Siti Ruqoyah sosok yang rajin, ceria, dan banyak membantu kinerja madrasah. “Semoga di tempat baru semakin sukses dan berkah, “ujar Etyk Nurhayati. Mewakili pegawai, Kelik Triyono mengungkapkan harapan pula agar Siti Ruqoyah tetap sehat dan bersemangat dalam berkarya.
Acara yang dipandu Hadi Suroso dan Nelly Saraswati divariasi dengan aneka pantun untuk menyegarkan suasana . Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Erni Andaryati, S.Ag. Tidak kalah syahdu, serentak hadirin menyanyikan lagi “Kemesraan” melambangkan jalinan pesaudaraan yang tak lekang oleh jarak dan waktu. Lahan luas ditanam pohon jati. Ditanam pula pohon mahoni. Pisah dan jumpa taqdir Illahi. Ikhlas dan sabar kita jalani. (NSW)