Sleman (MTsN 10 Sleman) Peringatan Nuzulul Qur’an merupakan salah satu rangkaian kegiatan Ramadhan di MTs N 10 Sleman. Acara diadakan di Masjid Miftakhulkhair MTsN 10 Sleman Rabu, (12/4/2023) pukul 16.00 -18.00. Peringatan tersebut tak berdiri sendiri, melainkan serangkaian dengan kegiatan pesantren Ramadhan (11-12/4). Sore hingga ba’da Maghrib, masjid madrasah dipenuhi jamaah peserta didik, guru, pegawai, kepala TU, kepala madrasah, serta ketua dan pengurus komite madrasah. Mereka menghadiri udangan peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Puasa Bersama Ramadhan 1444 H MTsN 10 Sleman.
Mewakili madrasah, waka kurikulum Haryanto, S.Pd. menyampaikan terima kasih atas partisipasi peserta didik dan segenap sivitas akademika menyukseskan acara. “Terima kasih kepada segenap panitia dan semua pihak yang telah menyukseskan acara pesantren dan peringatan Nuzulul Qur’an,”ujar Pak Haryanto. “Semoga membawa manfaat dan menjadi amal jariyah di Ramadhan ini, ”lanjutnya. Menyemarakkan acara, Tim Nasyid Matsesa Voice melantunkan suara emasnya dengan aneka nasid dan salawat seraya menanti saat acara inti tausiyah dilaksanakan.
Bertindak sebagai pembicara Choirunnisa Fiki Briliandika, dai’yah muda yang kini tengah menuntaskan program pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia yang biasa disapa Kak Nisa mengangkat tema semangat belajar dan ibadah. “Mau jadi apa pun nanti, yang penting belajar, berdo’a, dan berusaha,”ujar Kak Nisa dengan semangat. Diuraikan bahwa sombong adalah penghalang orang untuk belajar tak terkecuali mempelajari tata cara beribadah. “Orang tidak akan bermanfaat jika tidak mau belajar, tidak mau dinasihati, dan tidak mau beribadah, “tandas Choirunnisa.
Tak kalah penting, Kak Nisa mengingatkan pentingnya salat 5 waktu. “Kunci do’a adalah 44342 alias salat 5 waktu: duhur 4 rakaat, asar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat, isya 4 rakaat, dan subuh 2 rakaat, “urainya. Tak lupa, Kak Nisa mengingatkan jamaah untuk memiliki ibadah unggulan seperti mengaji dan salat tahajud. “Ramadhan ini kesempatan untuk memperbanyak salat dan mengaji, ”ajaknya. Peserta pengajian tak beranjak hingga magrib menjelang. Kak Anisa yang asli Ngawi ini membawakan tausiyah dengan tegas,ekspresif, dan komunikatif. Diakhiri dengan do’a, rangkaian acara Nuzulul Qur’an berakhir bersamaan jarum menunjukkan waktu maghrib. Selanjutnya, jamaah melakukan santap bersama dan salat maghrib berjamaah. (nsw)