Sleman (MTsN 10 Sleman)—Gebyar Ramadhan MTsN 10 Sleman dihiasai beraneka agenda: pesantren Ramadhan, AMT, Khotmil Quran, Zakat Fitrah, Sosialisasi Antibullying, dan Sunur.  Sungkeman dan Janur (Sunur) dilaksanakan Senin, 25 April 2022.  “Tujuan sungkeman dan janur untuk melestarikan budaya Jawa,” ujar Waka Kesiswaan Sargiyono dalam sambutan mewakili  kepala madrasah.  Sunur yang memiliki nilai karakter mulia ini menjadi  program Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman untuk disosialisasikan di madrasah-madrasah.

Pelaksanaan Sunur dibagi menjadi 2 sesi  yaitu sungkeman dan janur. Sungkeman dilaksanakan di kelas masing-masing dengan memberi kesempatan kepada semua siswa untuk praktik  didampingi guru pembimbing. Guru Bahasa Jawa Pravita Daniswari menyiapkan naskah sungkeman berbahasa Jawa: “Matur kaliyan Simbah/Bapak/Ibu/Mas/Mbak, sowan kula mriki, sepisan badhe silaturahim. Kaping kalihipun, ngaturaken sugeng riyadi, sedaya lepat nyuwun pangapunten. Mugi-mugi sedaya dosa kula lan panjenengan  saged kalebur ing dinten riyaya menika. Aamiin. Pravita menjelaskan bahwa sungkeman  sebagai wujud hormat dan bakti pihak yang lebih muda kepada yang lebih tua dan wujud permintaan maaf di momen Hari Raya Idul Fitri. “Sungkeman melatih unggah-ungguh anak kepada orang tua yang selama ini banyak dilupakan,” ujar Pravita.

Lestarikan Budaya Luhur,  MTsN 10 Sleman Sosialisasikan Tradisi Sungkeman

Tidak hanya pelatihan di sekolah, peserta didik ditugasi praktik momen hari raya di kediaman masing-masing. Mereka ditugasi menyerahkan bukti foto atau video bukti peserta didik sungkeman kepadan orang tua/wali masing-masing. (nsw)