Sleman (MTsN 10 Sleman)—MTsN 10 Sleman kembali berjaya dalam kompetisi riset. Tim melakukan penelitian bidang lingkungan dengan judul  “Klifit (Ketapang Leaf Biofilter)  Ketapang Leaf Biofilter to Reduce Waste Pollution Household Water for Densely Populated Environment” .  Penelitian tersebut  berhasil meraih medali perak dalam even Internasional ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2023. Selain MTsN 10 Sleman,  medali perak diraih pula  tim peneliti dari SMP Negeri 5 Kota Yogyakarta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY Abd. Su’ud memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tersebut. “Selamat, MTsN 10 Sleman luar biasa. Terus giatkan penelitian untuk meraih prestasi gemilang. Jangan lupa publikasikan setiap prestasi yang ada,” pesan  Kabid seperti yang disampaikan kepada Kepala TU MTsN 10 Sleman Eliya Fitriyani

“Semoga prestasi dari MTS 10 Sleman bisa menjadi inspirasi dan virus yang cepat menyebar di madrsah lainya dan sebagi wujud nyata dari tagline Madrasah Jogja Istimewa,” tambahnya.

 Inovasi Biofilter Limbah Rumah Tangga Antar MTsN 10 Sleman Raih Medali Perak Kompetisi  Internasional AISEEF 2023

 Inovasi Biofilter Limbah Rumah Tangga Antar MTsN 10 Sleman Raih Medali Perak Kompetisi  Internasional AISEEF 2023

 Inovasi Biofilter Limbah Rumah Tangga Antar MTsN 10 Sleman Raih Medali Perak Kompetisi  Internasional AISEEF 2023

Tim riset di bawah asuhan  Risa Ambarwati, S.Pd. beranggotakan Arya Dimas Pandhutanaya, Danastri Brahmi Muhtadi, dan Muhammad Sajad Muflih dari kelas peminatan riset.  Penelitian “Klifit (Ketapang Leaf Biofilter)  Ketapang Leaf Biofilter to Reduce Waste Pollution Household Water for Densely Populated Environment” atau Biofilter Daun Ketapang untuk Mereduksi  Pencemaran Limbah Limbah Air Rumah Tangga  dilatarbelakangi keprihatinan semakin padatnya penduduk, semakin tinggi pencemaran air utamanya disebabkan  deterjen. Hal tersebut mengakibatkan air memiliki PH tinggi dan berwarna keruh yang mengancam kelangsungan hidup organisme.

Penelitian bertujuan menciptakan inovasi guna mengurangi pencemaran air limbah rumah tangga agar layak dikonsumsi. Inovasi berupa alat penyaring atau biofilter memiliki komposisi daun ketapang, batu granit, batu porselen, karbon aktif, pasir silika, saleratus, dan tawas kalium. Perpaduan  bahan-bahan tersebut mampu menjernihkan air, menetralkan ph, menggumpalkan deterjen atau sampo,dan menormalka TDS. Kesimpulan penelitian menunjukkan biofilter daun ketapang mampu mengurangi 60% tingkat pencemaran air dari limbah rumah tangga. Diharapkn hasil inovasi dapat dimanfaatkan dalamkehidupan masyarakat.

Inovasi  Biofilter Daun Ketapang mampu dipertahankan  tim peneliti MTsN 10 melalui presentasi virtual berbahasa  Inggris di hadapan juri, Sabtu (11/2). Presentasi  berdurasi sekitar 30 menit berjalan lancar. Setiap peserta bahu membahu mempresentasikan hasil penelitian. Pada umumnya lancar, hanya saja ada sedikit pertanyaan juri yang tidak mampu kami jawab,” terang Danastri yang berulang kali menjuara speech contes. Rasa  bangga terpancar saat hasil lomba  diumumkan. “Setelah ini kami ingin kembali mengadakan penelitian,” ujar Arya Dimas.  (nsw)