Sleman (MTsN 10 Sleman–MTsN 10 Sleman merealisasikan program kerja kesiswaan berupa penyuluhan antiperundungan (antibullying). Program ini menggandeng guru Bimbingan Karier (BK) Haryanto, S.Pd. dan Drs. Sismadi, M.Pd. Bertempat  di Masjid Miftakhulkhair, penyuluhan diikuti secara bergilir  kelas 7 dan 8 rentang pukul  07.30 s.d. 10.00.

Penyuluhan diawali dengan membuka wawasan siswa tentang pengertian perundungan (bullying). Bullying    adalah  perilaku agresif dan negatif seseorang atau kelompok orang secara berulang kali dengan menyalahgunakan ketidakseimbangan kekuatan untuk menyakiti korban secara mental, fisik maupan seksual.  “Jika anak-anak merasa kuat, jangan coba-coba menyakiti orang lain baik secara individu maupun kelompok. Ingatlah ada Dia Yang Maha Kuat. Jika kalian menyakiti orang lain, ingatlah sustu saat kalian pun suatu saat akan berganti disakiti, “ujar Haryanto. Selanjutnya, Haryanto menjelaskan tentang penyebab bullying, manifestasi bullying, dampak bullying, penyebab anak melakukan bullying, cara mencegah dan  mengatasi bullying.

Cegah Perundungan di sekolah,  MTsN 10 Sleman Gelar Penyuluhan “Stop School Bullying”

Cegah Perundungan di sekolah,  MTsN 10 Sleman Gelar Penyuluhan “Stop School Bullying”

Dampak bullying sangat merugikan bagi pelaku, korban, dan bagi saksi. Penyebab anak melakukan  bullying adaya rasa ingin diakui dan percaya diri dengan menganggap orang lain tidak berarti; adanya perasaan memiliki kekusaan; ekspresi kekecewaan karena korban buli, kebutuhan kasih sayang; tidak memiliki figur teladan; dan pernah menjadi korban buli. “Klithih merupakan contoh kasus bullying akibat sebab-sebab  di atas,” terang Haryanto.

Selanjutnya, pemateri menguraikan cara mencegah dan melawan bullying yakni  hindari membawa atau memakai barang berharga; jangan sendiri di tempat sepi; hindari mencari masalah dengan pelaku bullyng; jangan berada di dekat pembully; kenali pelaku bullying; dan jangan coba-coba  melakukan tindakan bullying dalam bentuk apa pun.  “Harus berprestasi, harus percaya diri, “terang  Haryanto melengkapi cara mencegah bullying. “Saya tidak akan melakukan bullying,” serentak siswa meneriakkan ikrar.

Menutup sesi, pemandu acara  Sismadi menggarisbawahi bahwa “Stop School Bullyng” bermanfaat untuk menjaga ketenangan, ketentraman di sekolah. Suasana nyaman, prestasi meningkat,” tandas Sismadi. Serius menyimak, peserta lantas melaporkan isi ringkasan sosialisasi melaului link yang disediakan panitia. (nsw)