Sleman (MTsN 10 Sleman)—Setelah tahun lalu Achievement Motivation Training (AMT) terhalang pandemi, tahun ini MTsN 10 Sleman kembali menggelar acara serupa Sabtu (9/4/2022). Pelatihan menghadirkan motivator nasional Nur Wahyudin Al Aziz, M.Pd. Berlangsung pukul 07.30 sd 11.00. suasana puasa Ramadhan tak menyurutkan antusiasisme kelas IX mengikuti acara. Ada yang berbeda, kali ini motivator disertai tim bapak ibu guru MAN 4 Sleman.
Pelatihan diawali dengan permainan senam otak. Dengan full power Aziz yang kini menjadi guru MAN 4 Sleman mengajak peserta untuk fokus ikuti pelatihan tanpa kehilangan keceriaan.
Tajuk yang diangkat adalah “Auto Sugesty Power.” Bahwa sugesti terbesar untuk sukses ASPD adalah motivasi dan keyakinan diri. ASPD tinggal menghitung hari. Meski begitu, dengan keyakinan dan ikhtiar yang kokoh, keberhasilan bukan hal yang mustahil. “Namun demikian, Allah selalu menggunakan logika bahwa tidak ada keberhasilan belajar tanpa usaha, “ tegas Aziz.
Aziz menyitir hadis qudsi sebagai berikut: “Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersamanya ketika ia menyebut Aku. Bila ia menyebut Aku dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam Diri-Ku. Bila ia menyebut Aku dalam khalayak, Aku menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadanya satu depa. Bila ia datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku datang kepadanya berlari-lari”. (HR.Al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah, At-Tirmidzi, Ibn Hanbal).”
Peserta diingatkan tentang faktor penyebab kegagalan yang mesti dihindari yakni : tujuan tidak jelas, menganggap tujuan mustahil , tidak merasa harus, tidak fokus, pembenaran kesalahan, dan tidak tahu jalan kesuksesan. Berbagai video ilustrasi ditayangkan untuk menggugah kesadaran peserta berkaitan penyebab kegagalan.
Selanjutnya, motivator Aziz mengajak peserta untuk menuliskan target nilai ASPD diiringi komitmen siap belajar 2 jam sehari, siap matikan HP, siap matikan TV, siap tidak terlambat, siap tidak menggunakan sepeda motor, dan siap tidak bepergian tanpa keperluan berarti.
“Di mana ada kemauan ada jalan. Di mana ada kemalasan ada alasan. Prestasi luar biasa tidak bisa diraih dengan cara biasa,“ pesan Aziz (NSW)