Sleman (MTsN 10 Sleman)—Menyambut tahun pelajaran baru dan menindaklanjuti hasil rapat kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Transformasi Digital Layanan Madrasah. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, 2 – 3 Juni 2022 ini diikuti oleh seluruh Kepala MIN, MTsN dan MAN Se Daerah Istimewa Yogyakarta dan unsur perwakilan madrasah swasta, RA, KKG, MGMP, KTU, Tim Penilai Angka Kredit dan Pengawas sebanyak 122 peserta.
Abd. Suud, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah selaku ketua panitia menyampaikan, bahwa yang mendasari kegiatan ini untuk menindaklanjuti hasil rapat kerja Kanwil Kementerian Agama DIY. “Terjadinya metamorfose luar biasa di Kementerian Agama maka dibutuhkan sebuah wadah untuk diskusi bersama,”ujar Pak Suud. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan pengelolaan madrasah 1 tahun terakhir; 2) menetapkan arah kegiatan madrasah dalam rangka penerapan merdeka belajar di madrasah; 3) mensinkronkan kegiatan madrasah dari RA, MI, MTS, MA supaya terjadi kesinambungan dari setiap jenjang.
Masmin Afif, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, apalagi dalam FGD ini diikuti seluruh kepala madrasah yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalam pengelolaan madrasah supaya dapat mewujudkan madrasah hebat bermadrasah, madrasah mandiri berprestasi dan dari jogja untuk Indonesia. “Harapan saya kegiatan ini dapat melahirkan program strategis yang terencana dan terukur, serta mendukung transformasi layanan digital seperti tema FGD ini. Saya juga berharap madrasah harus menjadi destinasi pelajar dan generasi muda bangsa”, ujar Masmin.
Kegiatan FGD ini dibuka oleh Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi Publik Media dan Teknologi dengan pemukulan gong sekaligus melaunching Jogja Madrasah Digital yang di dalamnya terdapat konten pembelajaran, pemantauan siswa, dan kegiatan guru terkait pembelajaran. Pesan dari Gus Bowo untuk para peserta FGD, “Jangan hanya menghadirkan aplikasi digitalnya, tapi bagaimana menumbuhkan budaya literasi digital di madrasah dan kalangan masyarakat serta memunculkan inovasi yang efektif dan efisien,” jelas Gus Bowo.
Etyk Nurhayati, Kepala MTsN 10 Sleman yang mengikuti kegiatan FGD ini berkomitmen untuk mendukung transformasi layanan digital serta menumbuhkan budaya literasi digital di madrasah. “Semoga dapat terwujud madrasah digital yang dapat menumbuhkan budaya literasi di MTsN 10 Sleman serta menumbuhkan inovasi – inovasi yang efektif dan efisien,” ucap Etyk. (enh/nsw)