Sleman (MTsN10 Sleman) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab Kabupaten Sleman menggelar pertemuan dengan tema “Penyusunan Modul Ajar Berbasis Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Cinta”. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran ini diselenggarakan di MTsN 9 Sleman pada Selasa (23/10/2025). MTsN 10 Sleman turut hadir dengan mengutus guru Bahasa Arab, Dra. Zumrotul Aslah, M.Pd.I.

Acara yang berlangsung pukul 09.00 hingga 14.00 WIB ini dibuka dengan sambutan dari tuan rumah. Mewakili Kepala MTsN 9 Sleman, Waka Kurikulum Umu Hani’, S.Pd, mengingatkan kembali pentingnya empat kompetensi yang harus dimiliki guru: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Beliau secara khusus menekankan kompetensi sosial, “Agar kompetensi sosial dilaksanakan, seperti silaturahmi kepada guru Bahasa Arab yang sudah purna tugas,” ujarnya. Selain itu, Umu Hani’ juga menghimbau MGMP untuk membuat soal Asesmen Madrasah sebagai alat ukur kompetensi murid.

Narasumber kegiatan, Asih Budiati, M.Sc, memaparkan secara rinci konsep modul ajar terbaru. Asih menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

“Prinsipnya ada tiga: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,” jelas Asih. Ia menambahkan, pengalaman belajarnya meliputi memahami, mengaplikasi, merefleksi, serta adanya keterhubungan antara pembelajaran dengan kehidupan nyata. Ciri khas pendekatan ini adalah guru memberikan pertanyaan pemantik.

Selain pembelajaran mendalam, Asih Budiati juga menjelaskan tentang Kurikulum Cinta. Kurikulum ini berfokus pada pendekatan pembelajaran yang menjauhi narasi kebencian dan membingkai seluruh aspek pendidikan dengan prinsip cinta.

Prinsip tersebut dirangkum dalam “Panca Cinta”, yaitu: Cinta Allah dan Rasul-Nya, Cinta Ilmu, Cinta Diri dan Sesama Manusia, Cinta Lingkungan, dan Cinta Tanah Air. “Panca Cinta ini bukan sekadar slogan, melainkan ruh yang menjiwai seluruh proses pendidikan di madrasah,” tegasnya.

Zumrotul Aslah, perwakilan MTsN 10 Sleman, menyatakan kegiatan ini memberi banyak manfaat dan pengalaman. “Dengan diterapkannya Kurikulum Cinta, diharapkan dapat melahirkan generasi yang lebih toleran, inklusif, penuh kasih sayang, dan mewujudkan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman,” ungkapnya.

Selepas pemaparan teori, kegiatan dilanjutkan dengan praktik penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam (RPPM) dengan pendampingan langsung dari narasumber. (zum/nsw)