Sleman (MTsN 10 Sleman)“Menulis adalah Bekerja untuk Keabadian”, “ungkap Bramma Aji Putra , S.Kom.I, M.M Pranata Humas Kanwil Kemenag DIY narasumber pada acara Bimtek Jurnalistik MTsN 10 Sleman, Selasa (18/11/2025). Tak hanya itu, ia pun memotivasi peserta bahwa semua bisa menulis “Bakat hanyalah 5%, selebihnya, adalah kemauan untuk terus mencoba  dan berlatih terus tanpa henti, “tandasnya. “Membaca adalah kuncinya, “lanjutnya

Bertempat di ruang baca Perpustakaan  Darul Ilmi MTsN 10 Sleman bimtek dilaksanakan pukul 09.00-12.00. Acara yang dirangkaiakan dengan program Latihan Dasar Kepmimpinan (LDK) diikuti oleh pengurus OSIS dan perwakilan kelas. Koordinator Bimtek Nelly Saraswati  menyatakan bahwa Bimtek bertujuan membekali siswa tentang dasar-dasar  jurnalistik. “Diharapkan  anak-anak terpantik  minatnya  untuk menulis, “ujarnya.

Dalam paparannya, Bram menunjukkan aneka keuntungan  (benefit)  dari kemampuan menulis, seperti menjadi jurnalis, penulis buku, konten kreator, penyusun naskah pidato, hingga menjadi praktisi kehumasan.

Membahas materi berita, Bram memaparkan definisi berita dalam sudut pandang berbeda.  Berita dalam bahasa Inggris disebut NEWS, yang dapat diakronimkan menjadi arah mata angin: North (Utara), East (Timur), South (Selatan), dan West (Barat). “Berita itu menulis dari arah mana saja, dari seluruh penjuru mata angin,” terangnya.

Bram menekankan konsep utama berita harus memiliki unsur 5W + 1H: What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (di mana), Why (mengapa), dan How (bagaimana). “Selain itu, berita harus aktual dan faktual. Hindari hoaks,” tegasnya.

Sesi materi berlangsung akrab dan  interaktif. Narasumber tak segan berbagi ilmu dan pengalaman. Pertanyaan muncul dari peserta, seperti Danis yang menanyakan cara membuat judul yang baik, dan Qiunhailla yang menyoal penggunaan Kecerdasan Artifisial (AI) dalam membuat berita.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Bram menjelaskan bahwa AI dapat digunakan secara terbatas, misalnya untuk penyuntingan ejaan. “Untuk isi dan sudut pandang peristiwa, gunakan hati dan pemikiran untuk merangkai berita,” jelasnya.

Tidak hanya teori, peserta juga berkesempatan untuk praktik menulis berita di bawah bimbingan Bram. Vano, Salwa, dan Royyan berkesempatan membacakan karya mereka dan mendapatkan bimbingan langsung dalam pembenahannya.

Sebagai penutup, peserta Bimtek Royyan Azzikra Junus menunjukkan kepiawaiannya dalam berbahasa Jawa dengan membacakan berita berbahasa Jawa di hadapan narasumber dan peserta. “Anak-anak memiliki potensi luar biasa, “kesan Bram.(nsw)