Sleman  (MTsN 10 Sleman)—Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak untuk meningkatkan kualitas dan mutu madrasah. Salah satunya dapat diwujudkan dengan upaya digitalisasi seluruh layanan yang ada di madrasah.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY Muntolib menandaskan hal itu saat membuka kegiatan  kerjasama dengan Penerbit Erlangga, Senin (5/8/2024) di MAN 2 Kulon Progo. Hadir Kakankemenag Kulon Progo Wahib Jamil, Ketua Tim pada Bidang Pendidikan Madrasah, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten/Kota, Ketua Pokjawas Madrasah, Ketua KKRA, Kepala MI, MTs dan MA negeri/swasta se-DIY, serta Direktur PT Erlangga M. Arif Subagyo dan segenap jajaran. Sementara Kabid Penmad Abd. Suud yang saat ini sedang menjalani Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat ll bergabung secara virtual.

Hadir pula dalam kesempatan  Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag. di tengah para undangan lainnya.

Menurut Muntolib, penguatan digitalisasi layanan madrasah merupakan era baru yang harus direspon sesegera mungkin. “Tantangan setiap detik akan terus berubah maka layanan menjadi titik fokus kita,” ungkap Muntolib. Bidang Penmad, imbuhnya, harus melakukan penguatan mutu, digitalisasi dan peningkatan performa madrasah.

Lebih jauh, Muntolib ingatkan agar madrasah tidak semata mengejar kuantitas. “Secara kuantitas, animo kepercayaan masyarakat menitipkan putra-putri di madrasah meningkat hingga 39 persen, namun prestasi ini harus diimbangi dengan kualitas,” ujar Muntolib.

“Begitu juga dengan madrasah swasta harus adaptif dengan perkembangan kekinian. Madrasah negeri dan swasta harus berkembang dan meningkatkan kualitas bersama-sama,” jelasnya lagi seraya mengajak madrasah untuk terus mensinergikan ilmu pengetahuan, keagamaan dan teknologi informasi.

Sebelumnya, Kabid Penmad Abd. Suud menyebut madrasah harus memiliki kontribusi kunci dan peran signifikan memperkuat predikat Jogja sebagai Kota Pendidikan. “Salah satu strateginya, kami implementasikan dengan Program Prioritas Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas yakni Transformasi Digital sebagai goal-nya dan aplikasi Jogja Madrasah Digital (JMD) sebagai tool-nya,” beber Suud.

Ia merinci ada 3 fitur pengembangan JMD. “Pertama, JMD Parenting, orang tua siswa dapat mengontrol kehadiran putra-putrinya; kedua, JMD Presensi, dan ketiga JMD Pengawasan,” urainya.

Muaranya, sambung Suud, akan mewujudkan cyber madrasah yaitu seluruh kegiatan di madrasah berbasis teknologi informasi baik itu pembelajaran termasuk seluruh layanan di perpustakaan madrasah.

Suud juga ingatkan ada dua tantangan yang dihadapi madrasah. “Pertama, persaingan untuk madrasah sangat besar, kalau madrasah stagnan maka besok kita akan ditinggalkan,” tutur Suud.

“Kedua pangsa pasar harus kita ambil. Kita gunakan strategi marketing berupa fokus pada kepuasan pelanggan dan jasa layanan pendidikan,” imbuhnya.

Seremoni pembukaan kegiatan dengan tema Membangun Madrasah yang Maju, Bermutu dan Mendunia ini dilakukan oleh Kabag TU Muntolib didampingi Wahib Jamil dan Ketua Tim pada Bidang Penmad dengan memencet tombol. Dilanjutkan dengan Talkshow yang hadirkan Psikolog Shinta, MSi, MA (Bunda Cinta), Pengembang Aplikasi JMD, dan Chief Editor Erlangga Rengganis.

Ditemui seusai acara, Kepala MTsN 10 Sleman mengaku bahwa even Edy Day sangat menginspirasi bagi madrasah untuk terus  meningkatkan digitalisasi  pendidikan yang selama ini  menjadi tagline MTsN 10 Sleman. “Dengan digitalisasi diharapkan sinergi orang tua, guru dan pihak madrasah semakin terbangun untuk kemajuan siswa, “tandas Paijo. (bap/nsw)