Sleman (MTsN 10 Sleman) “Sungguh mulia orang yang mau menyadari kesalahan, mengakuinya dan mau meminta maaf, “ujar Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag. dalam sambutan Halal Bihalal keluarga besar MTsN 10 Sleman, Senin (15/4/2024). “Halal Bihalal merupakan budaya Indonesia yang bernilai tinggi untuk saling memaafkan, “lanjut Paijo tentang tradisi halal bihalal. Acara dengan tajuk Pengajian dan Halal Bihalal MTsN 10 Sleman dilaksanakan di kediaman Hadi Suroso, S.Pd. , Ngrenak Kidul, Godean, Sleman. Agenda rutin syawalan ini diikuti guru, pegawai beserta keluarga besar MTsN 10 Sleman.
Mengacu susunan acara yang dibawakan Khanzanida,S.Pd, ikrar syawalan diwakili oleh Exfan Juni Prasetya, S.Phil.I. dalam ragam bahasa Jawa. “Kanthi tandhesing manah kula ngaturaken Sugeng Riyadi, sedaya kalepatan nyuwun pangapunten. Taqabalalla hu mina wa minkum ta qabal yaa karim, “ ujar Exfan Juni. “
Inti pengajian dan halal bihalal disampaikan oleh Ustaz Syaiful Arif, Lc. pengasuh Pondok Pesantren Bina Umat Yogyakarta. Ia menyampaikan bahwa perubahan merupakan keniscayaan yang mau tidak mau akan dihadapi manusia. Perubahan meliputi tempat, zaman, fisik, dan hati. “Perubahan hatilah yang paling diwaspadai karena bisa mengubah keimanan dan perangai seseorag bisa menjadi baik atau buruk, “ujar Ustaz yang mengambil studi bidang tafsir. “Untuk itu kita harus selalu memohon kepada Allah agar hati ditetapkan dalam keimanan kepada Allah swt,” tandasnya.
Berkaitan Bulan Ramadhan, Ustaz Syaiful menegaskan bahwa Ramadhan adalah momentum terbaik untuk perubahan yakni mencapai derajat taqwa. Mengacu Tafsir Ibnu Katsir, Syaiful memaparkan ciri-ciri taqwa yaitu sabar menghadapi ujian, ridha dengan takdir Allah, mensyukuri dan sabar atas ketentuan Allah, dan segera tunduk kepada hukum AlQur’an. “Niatkan Ibadah hanya untuk mencapai surga Allah, bukan niat karena dunia, “pesan Ustaz Syaiful. Tausiyah diakhiri dengan doa yang diaminkan segenap hadirin.
Acara halal bihalal hari itu diakhiri dengan jabat tangan saling memaafkan dan mengikhlaskan segala salah dan khilaf diiringi lantunan shalawat oleh Hj. Erni Andaryati, S.Ag. Tak lupa, kembul bujana menanti para hadirin sebagai bagian rasa syukur atas nikmat Ramadhan dan Hari Raya. (nsw)