Sleman (MTsN10 Sleman) Dampak narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) pada kehidupan dan kesehatan pecandu beserta keluarganya semakin meresahkan. Usia remaja dan pelajar menjadi sasaran terbesar  peredaran zat terlarang tersebut. Karakter remaja yang mudah terpengaruh pergaulan menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Remaja sebagai pemegang  estafet penerus bangsa tak boleh hancur gegara narkoba. “Adik-adik jangan mudah percaya dan terjebak  disuruh mengedarkan. Buka bungkusnya  atau lapor jika ada barang mencurigakan,“ pesan Budi Santoso  dari  Polsek Ngaglik Sleman pada acara Sosialisasi Antinarkoba MTs N 10 Sleman Bersama Polsek Ngaglik.   Diikuti kelas 7 dan 8, kegiatan dilaksanakan sela  waktu  pasca Penilaian Akhir Tahun (PAT) (20/6/2022).

Budi Santoso selanjutnya memaparkan ciri-ciri pelajar terkena narkoba yakni berjalan sempoyongan, berbicara kacau tidak jelas, sering mengantuk, bersikap ceroboh, mudah tersinggung, dan atau terdapat tanda-tanda suntikan. Selanjutnya, Budi menjelaskan akibat yang terjadi jika menyalahgunakan narkoba yakni sering berbohong, merasa dikucilkan, tidak mau bergaul. “Bahkan anak-anak pecandu narkoba berani kepada orang tua dan  memaksa meminta uang  karen sakau, “tandas Budi Santoso.

Gandeng Polsek Ngaglik, MTsN 10 Sleman Gelar Sosialisasi Antinarkoba

Menyinggung tentang aktivitas  internet, Budi mengingatkan siswa untuk hati-hati menggunakan media sosial (medsos). “Hati-hati, hindari hoaks, jangan sampai melanggar UU ITE,” pesannya. Selama penyuluhan berlangsung, siswa aktif menyimak dan bertanya. “Pak, bagaimana tentang larangan bersandal jepit saal bersepeda motor? “tanya salah satu siswa. “Sifatnya imbauan untuk keamanan pengendara,”jelas Budi. (nsw)