Sleman (MTsN 10 Sleman) – Musyawarah Kerja Kepala Madrasah (MKKS) Kelompok Kerja (Pokja) 09 Ngaglik, Kabupaten Sleman, menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Siraman Rohani bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP/MTs di wilayah tersebut. Acara yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman keagamaan dan tali silaturahmi ini digelar di Aula SMPN 4 Ngaglik, Sleman, Rabu (24/11/2025). Turut hadir Guru MTsN 10 Sleman bersama guru dan tendik Pokja 09 Ngaglik.

Selaku tuan rumah, Kepala SMPN 3 Ngaglik, menyampaikan bahwa acara ini melibatkan tokoh agama dari berbagai keyakinan (Katolik, Kristen, dan Hindu), diwakili oleh Pendeta Budi Adi Patra, serta Ustaz Farhani Ahmad, S.Pd.I “Kami berharap acara dapat berjalan lancar , peserta dapat mengikuti siraman rohani hingga akhir, “harapnya.
Ketua Korwil, Isnan Abadi, S.Pd. dalam sambutannya menekankan tujuan kegiatan.
“Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman agama kita, mempererat jalinan ukhuwah di Pokja Ngaglik, serta memperkuat kerja dan dedikasi. Harapannya adalah untuk mencapai hasil maksimal, yaitu karakter kuat dan prestasi hebat.”, tukasnya.
Setelah acara pembukaan, guru, tendik, dan pemuka agama nonmuslim dipersilakan menuju ruangan yang telah disediakan guna melakukan pembinaan kerohanain sesuai kepercayaan masing-masing.
Acara inti disampaikan oleh Ustaz Farhani Ahmad, S.Pd.I. Dalam ceramahnya, ia menitikberatkan pada pentingnya meningkatkan rasa syukur dan peran mulia seorang pendidik.
Ustaz Farhani mengingatkan peserta bahwa setiap nikmat yang diberikan harus disyukuri dengan bertanggung jawab, karena kelak semua akan dimintai pertanggungjawaban. Bentuk syukur yang sederhana adalah memahami bahwa jika sesuatu sudah ditakdirkan, maka tidak akan pernah meleset.
Menjadi pendidik adalah amanah yang diberikan sesuai kesanggupan dan pilihan sadar pendidik. Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan (seseorang), sebagaimana Allah tidak akan memberi kenikmatan jika tidak pantas menerimanya, karena kenikmatan itu mungkin akan membelokkannya (dari jalan yang benar).
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, “tegasnya menyitir arti QS Al-Baqarah: 286
Selanjutnya Ustaz Farhani memotivasi pendidik agar senantiasa meluruskan niat sebagai pengemban amanah. Seorang pendidik memiliki kedudukan tinggi:
- Pendidik adalah Fii Sabilillah (pejuang di jalan Allah). Allah menjanjikan naungan dan surga bagi mereka yang ikhlas mengajar dan menyampaikan kebaikan.
- Ilmu yang Bermanfaat adalah Amal Jariyah: Ustaz mengingatkan bahwa ketika anak Adam meninggal, amal yang terus mengalir adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan.
- Pendidik sebagai Teladan (Role Model): Pendidik harus selalu berhati-hati dalam menjaga sikap dan perkataan karena mereka adalah panutan.
Tausiah ditutup dengan doa anjuran untuk selalu saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran, serta mengamalkan hadis nabi: “Sampaikanlah walau hanya satu ayat.”
Nelly Saraswati, guru MTsN 10 Sleman mengaku terkesan dengn acara siraman rohani yang melibatkan guru dan tendik berbeda agama. “Masing-masing di beri ruang, wujud toleransi, “ungkapnya. (nsw)