Sleman,(MTsN 10 Sleman) – Salah satu guru MTs Negeri 10 Sleman, Gayatri Kumala Wardani, menjadi peserta Latihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama Golongan III Periode XI. Periode ini terdiri atas tujuh angkatan, masing-masing berisi empat kelompok, dengan total 275 peserta. Latsar tersebut menjadi periode terakhir yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang bagi CPNS Kementerian Agama.(8/12/2022)
Pelaksanaan Latsar berlangsung selama tiga bulan, mulai 17 September hingga 5 Desember 2025, dengan metode blended learning. Kegiatan dibagi ke dalam empat tahap, yakni E-learning I selama 21 hari, aktualisasi di tempat kerja selama 30 hari, E-learning II selama satu hari, dan ditutup dengan klasikal di BDK Semarang selama tiga hari.

Pada tahap E-learning I, pembelajaran dilakukan secara syncronus dan asyncronus melalui laman blc.bdksemarang.net. Kegiatan berlangsung setiap Senin hingga Jumat. Para peserta mengenakan kemeja putih berdasi dengan bawahan hitam serta jilbab putih bagi perempuan. Khusus tanggal 17 setiap bulan, seluruh peserta wajib mengenakan seragam Korpri.
Materi pelatihan pada tahap ini mencakup empat agenda utama. Agenda pertama adalah Sikap Perilaku Bela Negara yang disampaikan oleh Widyaiswara BDK Semarang, Samsul Falak, S.S., M.Pd. Agenda kedua membahas Nilai-Nilai Dasar PNS BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) oleh Drs. H. Junaidi, M.Pd. Selanjutnya, agenda ketiga mengenai Kedudukan dan Peran PNS dipandu oleh Ida Fitri Dianingrum, S.Pd.I., M.A. Agenda keempat adalah Habituasi, yang diawali dengan penyusunan rancangan aktualisasi di instansi masing-masing.
Dalam agenda habituasi tersebut, peserta diminta mengidentifikasi isu krusial di tempat kerja, menentukan satu core issue, kemudian menyusun rancangan aktualisasi yang dipresentasikan secara daring pada kelompok masing-masing.
Gayatri tercatat sebagai peserta Angkatan LXIV Kelompok III, dengan coach Ida Fitri Dianingrum, S.Pd.I., M.A., serta penguji rancangan dan laporan aktualisasi Fatma Widyastuti, S.Pd., M.Ed. Selama pelaksanaan aktualisasi, ia dibimbing oleh mentor sekaligus Kepala MTsN 10 Sleman, Paijo, S.Ag.
Rancangan aktualisasi yang disusun Gayatri berjudul “Peningkatan Literasi Bahasa Jawa melalui Video Pawartos Basa Jawi pada Murid Kelas 8A MTs Negeri 10 Sleman Tahun 2025.” Ia berharap kegiatan ini tidak hanya memenuhi kewajiban Latsar, tetapi juga membantu meningkatkan literasi bahasa Jawa murid, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Jawa, serta mengasah kemampuan berbicara dalam bentuk penyampaian berita (pawartos).
Pelaksanaan aktualisasi terdiri atas lima rangkaian kegiatan. Pertama, perencanaan, meliputi konsultasi dengan mentor, penentuan bentuk kegiatan, penyusunan jadwal, dan desain kegiatan. Kedua, sosialisasi, mencakup koordinasi dengan rekan sejawat, penyusunan modul ajar, pembuatan media pembelajaran, dan sosialisasi kepada murid. Ketiga, kegiatan literasi, antara lain membaca berita selama 15 menit, pelaksanaan pretes, diskusi isi berita, dan literasi media sosial.
Keempat, KBM berbasis proyek, yaitu pemberian contoh membaca berita oleh guru, perekaman suara, penjelasan langkah pembuatan video, menyaksikan contoh video pawartos dari YouTube, serta penilaian observasi. Murid kemudian diberi tugas membuat video pawartos basa Jawi. Kelima, penilaian dan umpan balik, meliputi postes, refleksi, apresiasi karya terbaik, penyusunan rencana tindak lanjut, hingga penyusunan laporan aktualisasi untuk diseminarkan pada Latsar klasikal.
Kegiatan Latsar Klasikal dilaksanakan pada 3–5 Desember 2025 di BDK Semarang. Hari pertama diisi dengan pengarahan klasikal, kesiapsiagaan bela negara, PBB, TUS, keprotokolan, kewaspadaan dini, serta pembentukan tim, kemudian dilanjutkan dengan pembinaan mental dan kerohanian. Pada hari kedua dilakukan seminar laporan aktualisasi, revisi, dan penjilidan. Sedangkan hari ketiga diisi pembinaan sikap dan perilaku oleh Kepala BDK Semarang, Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si., dan ditutup secara daring oleh Kepala Pusbangkom MKMB, Hj. Musyarafah, S.Sos., M.Si.
Dalam amanat penutupan, Kepala Pusbangkom menegaskan pentingnya peran PNS sebagai pelayan publik dan perekat persatuan. “Jadilah ASN yang berAKHLAK, bukan hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar berintegritas dan profesional,” pesannya. Ia berharap seluruh peserta mampu menerapkan nilai yang telah dipelajari demi kemajuan organisasi, masyarakat, serta memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. (GKW/NSW)