SLEMAN – (MTsN N 10 Sleman) MTsN 10 Sleman  melaksanakan salat Jumat bejamaah  di Masjid Miftakhul Khair MTsN 10 Sleman(31/10/2025). Kegiatan rutin ini diikuti murid, guru, dan pegawai MTsN 10 Sleman. Bertindak sebagai khotib Ahmad Anwar Asyari, S.Ag., guru mata pelajaran fikih sekaigus koordinator keagamaan. Sementara itu,  yang bertugas sebagai  muazin Zaidan Khalifah Nur Rasyid, yang juga menjabat sebagai Ketua OSIS MTsN 10 Sleman.

Khotib dalam ceramahnya mengangkat tema pentingnya sifat qonaah (merasa cukup) untuk meningkatkan iman dan takwa. Dalam khutbahnya, Ahmad Anwar Asyari mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan cara menumbuhkan sifat qonaah.

Qonaah adalah sikap hati yang lapang, yang menerima segala ketentuan Allah setelah kita berusaha sebaik-baiknya,” jelas Anwar.

Ia menekankan bahwa kekayaan sejati bukanlah terletak pada banyaknya harta benda, melainkan pada kekayaan hati. Menurutnya, qonaah adalah kunci yang membuat seorang muslim hidup tenang, merasa cukup dengan rezeki yang ada, dan pandai bersyukur.

“Sungguh beruntung orang muslim yang merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah dan senantiasa bersyukur,” ujarnya.

Anwar membandingkan sifat mulia ini dengan sifat tamak (rakus) yang harus dihindari. Ia mengingatkan bahwa orang yang tidak beriman atau hatinya dipenuhi ketamakan akan selalu merasa gelisah dan kurang.

“Jika sifat tamak menguasai hati, seseorang akan tega merampas hak orang lain. Karena itu, perbaiki hati kita dengan qonaah agar kita menjadi hamba yang bersyukur,” tegasnya.

Untuk memperkuat pesannya, khotib mengutip firman Allah SWT dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Selain itu, ia juga mengingatkan jamaah untuk tidak selalu membandingkan urusan duniawi dengan orang yang berada di atas.

“Rasulullah bersabda: Lihatlah orang yang berada di bawah kalian, dan janganlah melihat orang yang berada di atas kalian. Yang demikian itu lebih pantas (agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan),” pesannya, mengutip hadis riwayat Muslim.

Khutbah ditutup dengan ajakan bertaqwa, pembacaan shalawat, dan doa bersama. Khotib mendoakan, “Allahummaghfir lil-muslimin wal-muslimat…” (Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat), serta memohon perlindungan bagi seluruh warga Indonesia. (nsw)