Sleman (MTsN 10 Sleman) Dinas Kebudayaan DIY seksi permuseuman memberikan kesempatan kepada sekolah–sekolah dari rentang usia 7 – 18 tahun untuk mengunjungi museum-museum di DIY. Kunjungan museum sebagai wahana siswa belajar di luar kelas . MTsN 10 Sleman (Matsesa) berkesempatan mengikuti program Wajib Kunjung Museum (WKM) setelah proposal yang diajukan disetujui Dinas Kebudayaan DIY, (9/5/2023). Peserta meliputi 128 siswa kelas 7 abcd didampingi 10 Bapak Ibu Guru pendamping. Destinasi kunjungan meliputi Museum Kotagedhe dan Museum Dirgantara AU. Terdapat 4 armada bus mengangkut peserta terdiri dari 2 bus WKM Dinas Kebudayaan dan dua bus  mandiri madrasah. Diberangkatkan  dari Dome Matsesa pukul 08.00, kegiatan berakhir pukul 14.00.

Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag., M.Pd.I. menyambut baik WKM sebagai wahana siswa mengenal budaya dan sejarah khususnya Yogyakarta. “Manfaatkan kesempatan ini untuk benar-benar menambah pengetahuan. Jaga tata tertib dan buktikan kalian siswa madrasah yang berakhlak mulia, ”tandas Pak Paijo.

Kenali Kearifan Budaya, MTsN 10 Sleman Ikuti Wajib Kunjung Museum

Kenali Kearifan Budaya, MTsN 10 Sleman Ikuti Wajib Kunjung Museum

Kenali Kearifan Budaya, MTsN 10 Sleman Ikuti Wajib Kunjung Museum

Koordinator pembimbing WKM Sulistyawati, S.Pd. mengaku bangga dengan antusiasime peserta WKM. “Mereka kritis bertanya kepada petugas untuk menggali informasi, “ujar Sulistyawati. Disamping itu, peserta tepat waktu mengisi lembar kerja dan membuat  video kelompok hasil kunjungan museum. Selanjutnya, video laporan diunggah di instagram MTsN 10 Sleman.

Dari hasil kunjungan diketahui  bahwa  Museum Kotagede merupakan cagar budaya Rumah Kalang yang didirikan oleh para saudagar kelompok kalang yang terkenal kaya raya. Koleksi di museum tersebut: situs arkeologi, teknologi tradisional, seni pertunjukan sastra, adat tradisi masyarakat Kotagede, dan koleksi hibah tokoh masyarakat dan ahli waris pemilik Rumah Kalang (Hj. Noerijah).

Anak-anak bertambah antusias saat tiba di Museum Pusat TNI AU Dirgantara. Museum  berisi benda-benda koleksi sejarah terutama pesawat terbang yang pernah mengabdikan diri di lingkungan TNI AU. Koleksi lainnya berupa lambang TNI AU, foto-foto dan patung para pahlawan nasional TNI AU, sistem persenjataan TNI AU, Ruang Diorama yang mendeskripsikan perjuangan merebut kemerdekaan.

Kunjungan museum berjalan tertib dan  lancar. Hal itu tak lepas dari gerak cepat panitia di bawah koordinator waka kesiswaan Sargiyono, S.Pd. “Alhamdulillah berkat kerja sama yang kompak antarpanitia, WKM berjalan lancar. Terima kasih  dukungan semua pihak, “ujarnya (nsw)