Sleman (MTsN 10 Sleman)—Nuansa bahagia beriring syukur menyelimuti langkah Insan Yudha Pranata, S.Hum., Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTsN 10 Sleman. Ia berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang. Tuntasnya pelatihan ditandai dengan berakhirnya sesi Klasikal selama tiga hari (14-16/10/2025).

Guru muda yang akrab disapa Yudha ini merupakan peserta Gelombang V dari total XI Gelombang Latsar yang diadakan BDK Semarang. Ia menjalani proses pelatihan blended learning yang ketat sejak 4 Agustus dan rampung pada 16 Oktober 2025.

“Latsar ini adalah proses transformasi yang mengombinasikan kedisiplinan mandiri dan interaksi terstruktur,” ujar Yudha, menjelaskan metode yang ia jalani.

Insan Yudha menjelaskan, rangkaian Latsar yang bertujuan membentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkarakter BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) ini terdiri dari tiga tahap utama:

  1. Mandiri Daring (MOOC): Selama sembilan hari, peserta membangun pondasi pengetahuan dasar ASN melalui aplikasi swajar-asnpintar.lan.go.id.
  2. Tatap Maya (Zoom): Berlangsung dari 4 Agustus hingga 1 September, fase ini berfokus pada internalisasi nilai dasar ASN BerAKHLAK dan perencanaan aktualisasi.
  3. Aktualisasi di Satker: Periode terpanjang (2 September – 10 Oktober 2025). Yudha dituntut menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam tugas mengajar dan lingkungan MTsN 10 Sleman, yang kemudian didokumentasikan dalam laporan komprehensif.

Rangkaian Latsar mencapai klimaksnya dalam tahap Klasikal di BDK Semarang selama tiga hari. Sesi ini menjadi ajang pengukuhan fisik, mental, dan intelektual.

Hari pertama diisi dengan kegiatan fisik seperti Pelatihan Baris-Berbaris (PBB) dan asesmen keagamaan (baca Al-Qur’an dan pengetahuan ibadah). Puncak ketegangan terjadi pada hari kedua saat seluruh peserta wajib mengikuti Sidang/Seminar Pemaparan Laporan Aktualisasi setelah Apel Pagi dan ibadah subuh.

“Seminar aktualisasi adalah momen pembuktian bahwa kami tidak hanya paham teori, tetapi mampu mengimplementasikannya secara nyata di satuan kerja. Ini terasa tegang, tetapi sangat berharga,” tegas Insan Yudha.

Latsar Klasikal resmi ditutup pada 16 Oktober dengan Apel Pagi dan upacara penutupan, sekaligus menandai kelulusan  peserta

Yudha menilai Latsar ini memberikan dampak positif yang besar. “Latsar memberikan pemahaman bagaimana menjadi ASN yang memiliki sifat BerAKHLAK, lebih mengenal tugas pokok, dan mendapatkan pengalaman berharga serta teman baru,” ujarnya .

Meskipun demikian, ada sedikit duka yang ia rasakan. “Hampir tidak ada duka, kecuali harus berpisah dengan banyak teman di BDK Semarang yang kemudian kembali ke satuan kerja masing-masing.”

Dengan bekal karakter BerAKHLAK , Insan Yudha Pranata siap kembali ke MTsN 10 Sleman untuk mengabdikan diri dan mewujudkan ASN profesional yang melayani umat, khususnya di bidang pendidikan madrasah.

Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag.mengapresiasi keberhasilan Yudha. “Selamat bergabung dengan MTsN 10 Sleman. Wujudkan dedikasi nyata dalam  memajukan madrasah dan mencerdaskan anak bangsa, “pungkasnya. (nsw)