Sleman (MTsN 10 Sleman) – Dunia pendidikan Indonesia tengah ramai dengan istilah baru bernama deep learning atau pembelajaran mendalam. Istilah ini muncul seiring dengan peluncuran Kurikulum Merdeka yang menekankan pada diferensiasi pembelajaran. Deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tiga elemen utama: mindful (kesadaran), meaningful (bermakna), dan durable (berkelanjutan).
Guna membuka wawasan hal tersebut Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) cabang Pakewonan Ngaglik Kabupaten Sleman Pelatihan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) bagi guru SMP/MTs Negeri maupun swasta, Rabu (30/7/2025). Bertempat di SMP PIRI., Ngaglik Sleman , kegiatan ini dibuka oleh Ketua PGRI Cabang Pakewonan Ngaglik Mohammad Zaelani, M.A.
Guru MTsN 10 Sleman turut andil dalam kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan mengirim utusan Dra. Zumrotul Aslah, M.Pd.I, Marfiah, S.Pd., Sri Wahyuningsih, S.Pd., dan Insan Yudha Pranata, S.Hum. Mengenakan pakain batik khas PGRI, mereka mengikuti acara dari pukul 08.00 s.d 12.00.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua PGRI Cabang Pakewonan Ngaglik, Mohammad Zaelani, M.A. Dalam sambutannya, Zaelani menyampaikan apresiasi kepada SMP PIRI yang telah menyediakan fasilitas dan mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini. “Harapan kami peningkatan kualitas guru ini akan berdampak signifikan terhadap prestasi belajar siswa, “ujara Zaelani.
Hadir sebagai narasumber Pengawas Dinas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriyana, S.Pd., M.Pd.I. Ia memberikan penekanan tentang pentingnya pembelajaran mendalam. “Pembelajaran Mendalam bukan sekadar metode, tetapi sebuah paradigma baru yang perlu dihidupi dan ditanamkan oleh guru. Guru menjadi garda terdepan dalam transformasi ini,” tegasnya.
Insan Yudha guru MTsN 10 Sleman mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan tersebut. “Sebuah pelatihan yang membuka wawasan baru terhadap pembelajaran, dengan lebih memahami siswa demi tercapainya pembelajaran yang mendalam, “kesan Insan Yudha terhadap pelatihan yang baru saja diikutinya.(zum/nsw)