Sleman (MTsN 10 Sleman) Program Makan Bergizi Gratis tetap berlangsung selama libur akhir semester peserta didik. Menangapi kebijakan tersebut, pihak sekolah proaktif melakukan koordinasi  antara guru, orang tua, dan siswa baik langsung maupun melalui grup WhatsApp. Mengacu  arahan  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sardonoharjo, Ngaglik, pelaksanaan pembagian MBG selama masa libur ini dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu pada tanggal 18 Desember 2025, 24 Desember 2025, dan 31 Desember 2025.

Waka Humas MTsN 10 Sleman, Ika Damayanti, S.Pd.Si., gerak cepat  mengoordinasi dan mensosialisasikan distribusi di MTsN 10 Sleman. Ia  menjelaskan bahwa format makanan yang diberikan mengalami penyesuaian. Jadwal, menu, dan teknis pengambilan MBG disosialisasikan melalui  flyer di grup WA masing-masing kelas.

“MBG kali ini berupa makanan kering (paket bahan/makanan tahan lama) yang diberikan secara berkala sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh SPPG,” ujar Ika.

Lebih lanjut, Ika menjelaskan bahwa pendistribusian tahap pertama pada 18 Desember lalu berjalan lancar karena bertepatan dengan agenda pengambilan rapor oleh orang tua siswa. Namun, ia mengakui adanya sedikit hambatan pada pendistribusian tahap kedua (24/12). “Beberapa siswa dan orang tua tidak dapat mengambil paket karena sudah berada di luar kota atau faktor mobilitas liburan lainnya, “terangnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, pihak madrasah telah mengambil langkah preventif untuk meminimalisasi kemubaziran makanan untuk tahap selanjutnya.

“Sosialisasi jadwal, menu, serta prosedur pengambilan sudah kami sampaikan jauh-jauh hari melalui grup WhatsApp siswa dan orang tua. Jika ada yang berhalangan mengambil, kami persilakan untuk segera konfirmasi. Dengan begitu, pihak sekolah dapat mendistribusikan paket tersebut kepada pihak lain yang lebih membutuhkan,” tegas Ika.Lebih lanjut, Ika berharap distribusi tahap  ketiga bisa berjalan lebih lancar

Kepala MTsN 10 Sleman Paijo, S.Ag. menyatakan bahwa secara umum program MBG di masa liburan semester ini berjalan dengan baik. “Kendala teknis terkait ketidakhadiran siswa dalam pengambilan paket dinilai sebagai hal yang wajar mengingat tingginya mobilitas keluarga selama masa libur akhir semester dan akhir tahun, “pungkasnya.(nsw)