Sleman (MTsN 10 Sleman) – MTsN 10 Sleman melaksanakan kegiatan rutin Salat Jumat di Masjid Madrasah Miftakhul Khair, Jumat (14/11/2025). Kegiatan keagamaan ini diikuti guru, pegawai, dan murid.
Bertindak sebagai Khatib dan Imam salat Jumat Haryanto, S.Pd., Waka Kurikulum MTsN 10 Sleman. Sementara itu, tugas Muazin dipercayakan kepada M. Firel Firenza 9a. Menunggu jamaah berkumpul, Winehsuka El-Zash kelas 9c melantunkan Surat Al-Kahfi, menambah berkah dan pahala di hari Jumat.
Khutbah Jumat mengusung tajuk “Meneladani Akhlak Rasulullah Muhammad SAW”. Pak Haryanto memulai khutbah dengan menegaskan pentingnya akhlak dalam Islam seraya mengutip hadis Nabi Muhammad SAW: “Sungguh aku diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Al-Baihaqi, Al-Bukhari, dan Hakim) Ia menekankan bahwa ulama terdahulu meletakkan adab (etika/akhlak) di atas ilmu. Ilmu pengetahuan tidak hanya penting dari aspek kognitif, tetapi juga sangat memerlukan aspek afektif, yaitu pendidikan budi pekerti.
“Di zaman modern ini, pemuda cenderung teredukasi dan terpengaruh oleh dunia digital. Tindakan antisosial banyak ditemukan sehari-hari. Mereka lebih asyik bermain di dunia maya daripada dunia nyata,” ujar Khatib.
Khatib pun menyoroti etika di media sosial yang seringkali kurang etis, serta dampak negatif dari kecanduan digital yang dapat menyebabkan malas dan menurunnya etos kerja.
Khatib mengungkap pula pentingnya peran orang tua memperhatikan pendidikan akhlak anak. Ia mengingatkan bahwa orang tua perlu mengontrol kabar akhlak anaknya, bukan hanya kepintaran akademik. “Hal ini sesuai dengan hadis : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian (manusia) adalah yang paling baik akhlaknya,” tegasnya. ( Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Selain berpegang teguh pada teladan akhlak Rasulullah SAW, Khatib juga mengajak jamaah untuk memperbanyak selawat guna meraih syafaat dari beliau.
“Kita tidak pernah tahu ibadah mana yang diterima Allah, oleh karenanya, perbanyaklah ibadah dan selawat,” tegas Haryanto.
Ia menceritakan kisah seorang sahabat yang mungkin tidak terlalu rajin ibadahnya, tetapi selalu berselawat dan mencintai Rasulullah. Karena hal itu, ia dikumpulkan bersama orang-orang saleh. Menutup khutbah pertama, Khatib berpesan agar jamaah menjadikan akhlak sebagai sendi kehidupan.
Dalam Khutbah Kedua, Khatib kembali mengajak jamaah untuk bersama-sama senantiasa menjaga akhlak dan budi pekerti, serta memperbanyak selawat. Khutbah ditutup dengan doa bagi kaum Muslimin dan Muslimat, dan doa diperkokoh dalam memegang kebenaran. “Allahumma arinall haqa haqqan warzuqnat tibaa’ah, wa arinall baathila baathilan warzuqnaj tinaabah.”
Menerapkan adab salat Jumat, jamaah menyimak khutbah dan salat berjamaah dengan tenang dan tertib (nsw)