Sleman  (MTsN 10 Sleman)  Penjaringan Pasangan Calon (Paslon) Ketua dan pengurus OSIS MTsN 10 Sleman (Matsesa) memasuki fase orasi Paslon, Senin (22/10/ 2022). Dome Matsesa didesain mirip area debat calon pemimpin bangsa. Di atas panggung terdapat 3 set meja kursi untuk 3 paslon kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Di samping  kanan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS)  dan tim mengatur jalannya orasi. Samping kiri panggung duduk rapi calon pengurus OSIS. Depan panggung KPPS tak kalah sibuk mengatur jalannya orasi.  Sementara itu,  di depan panggung, duduk dengan tertib rakyat calon pemilih  kelas 7, 8,  dan 9 serta guru dan pegawai serius menyimak.

Kandidat  paslon berasal dari perwakilan setiap kelas. Berdasarkan seleksi dan wawancara intensif, terpilih 3 pasangan calon dari kelas 7 dan 8 yakni Paslon Nomor 1 Nawwaf Jundullah dan Hasna Aisyah ; Paslon nomor 2,  M Raflansyah Putra dan Carrrisa Alani F. ; dan Paslon nomor 3, Fadhil Aydin Faiz dan Azka Nayla A.

Dipandu PPS Vainusa Arbach kelas 8 , Orasi Paslon berjalan lancar. Masing-masing paslon memaparkan visi dan misi untuk memajukan madrasah secara akademik maupun nonakademik. Ada persamaan visi tenang karakter religius yakni paslon1 mewujudkan generasi Islam Unggul, paslon 2 membentuk siswa bertakwa dan paslon 3 mewujudkan siswa beriman. Selanjutnya mereka menguraikan visi menjadi misi yang siap mereka wujudkan jika terpilih nanti.

Setelah pemaparan visi dan misi, dilanjutkan tanya jawab dari audiens dan antar paslon. Waka kurikulum Haryanto, S.Pd mewakili madrasah melontarkan isu tentang kebersihan sekolah dan bullying. “Apa solusi menghadapi masalah sampah di sekolah ?”, ujar Haryanto. “Menanamkan kesadaran dengan edukasi dan menegakkan sanksi yang tegas, “ujar Hasna yang diiikuti jawaban senada dari Paslon lainnya. “Perlu adanya reward untuk kelas terbersih, “sahut Azka paslon 3. Untuk isu bullying, ketiga paslon sepakat untuk melibatkan guru, siswa, dan orang tua untuk menyelesaikan masalah bullying. “Stop bullying mengejek nama orang tua, “tegas Carrissa. “Untuk korban jangan takut bicara, “ujar Azka. “libatkan guru BK, “sambung Hasna.

Orasi semakin seru lontaran pertanyaan dari siswa dan antarsiswa. Mereka peduli dengan penegakkan disiplin dan karakter jujur di kalangan mereka. Paslon memaparkan solusi yang cerdas dan cekatan. Tak hanya sekedar berlatih demokrasi, even Pemilos membuktikan potensi hebat tunas bangsa  yang berintegritas. “Mereka calon pemimpin masa depan, “kesan Haryanto.

Suksesnya acara tak lepas dari pendidikan demokrasi yang melibatkan tim kordinator dan tim kesiswaan. Terlebih tim telah berpengalaman langsung sebagai petugas PPS dan KPPS di masyarakat saat Pemilu 2024  yakni guru pembimbing Ika Damayanti dan Exfan Juni Parasetya. Seluruh rangkaian acara trintegrasi dengan tema P5RA Suara Demokrasi dan Milad ke-31 MTsN 10 Sleman dengan tageline Suara Demokrasi Wujudkan Madrasah  Cinta Tanah Air dan Berprestasi.  (nsw)