Sleman (MTsN 10 Sleman)— Kabar gembira datang dari ajang  Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Provinsi DIY tingkat MTs. Albian Pritama Nasri siswa MTs N 10 Sleman berhasil meraih peringkat II Bidang Matematika Terintegrasi KSM bersanding dengan  Juara 1 dan 3 dari SMP Kesatuan Bangsa. Kompetisi dilaksanakan di MTsN 2 Bantul, Minggu (11/9/2022) dengan pendamping  guru Matematika Sri Wahyuningsih, S.Pd. dan Waka Kesiswaan Sargiyono, S.Pd. Sebelum melaju ke tingkat provinsi,  Albian berhasil meraih medali emas (juara I Tingkat Kabupaten Sleman.  Keberhasilannya menjadi jawara di tingkat kabupaten membawa Albian Mewakili Sleman menuju Tingkat DIY.

Keberhasilan Albian disambut rasa syukur dan gembira warga madrasah. “Alhamdulillah, Albian Juara 2 DIY,” ujar Kepala Madrasah Etyk Nurhayati, SPd.I, M.Pd. “Selamat, Abian, semoga berkah, “sambung bapak ibu guru lainnya.

 Albian Pritama Siswa MTsN 10 Sleman Raih Juara  II Bidang Matematika Terintegrasi  KSM DIY

 Albian Pritama Siswa MTsN 10 Sleman Raih Juara  II Bidang Matematika Terintegrasi  KSM DIY

Senyum gembira mewarnai raut wajah Albian. “Wah, sedikit lagi …, jadi juara I, “ucap Albian sedikit tak puas, tetapi tanpa tak  mengurangi rasa syukur dengan capain kejuaraan kali ini.

Albian lahir di Mataram, 25 Februari 2008. Ia mengaku  menyukai matematika sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Putra  Bapak Syarifudin  Ibu  Dian Arie Handini telah   berulang  kali mengikuti kompetisi matematika  “Saya mulai ikut lomba olimpiade sejak  kelas 5 SD,” terang Albian. Albian tetap bersyukur dengan persiapannrelatif terbatas, dirinya mampu meraih juara KSM provinsi. ”Tentu saya sangat senang dan bersyukur,”ungkapnya. “Alhamdulillah karena sering mengikuti lomba, jadi sedikit banyak mengerti jenis-jenis soal, “terangnya mengungkap rahasia keberhasilannya.

Albian yang tampak  pendiam ternyata ramah dan runtut mengungkapkan kegemarannya akan bidang  matematika. Menurut Albian,  soal matematika untuk olimpiade sedikit berbeda dengan soal matematika di sekolah yang banyak menggunakan rumus. Soal olimpiade kebanyakan bisa dikerjakan dengan logika. “Dan itu sangat sulit. Karena itu, ketika saya mampu menyelesaikan soal dengan tepat rasanya sangat puas dan menyenangkan. Itulah yang membuat  saya suka matematika, “terang Albian. Matematika terintegrasi dalam ajang KSM tak bisa dianggap enteng. Kepiawaian bermatematika mesti diiringi dengan pengetahuan keagamaan. “Matematika integratif cukup menyulitkan. Selain menghitung dan menghapal rumus serta menggunakan logika untuk memecahkan masalah, kita juga perlu paham mengenai ilmu fiqih, SKI, dan semua pelajaran berkaitan dengan agama, “kesan Albian. Kesulitan tak membuat Albian menyerah, kejuaraan pun mampu diraih.

Selain dukungan dari pihak madrasah, Albian didukung penuh oleh orang tua “Orang tua  saya mendukung penuh dengan memfasilitasi segala kebutuhan saya dalam belajar. Tak lupa juga terus memberi semangat dan masukan positif dan doa tentunya, “ujar Albian  bangga. (nsw)