Kemanag Sleman News (MTsN 10 Sleman) – Pengajian Keluarga Besar MTsN 10 Sleman merupakan agenda rutin yang dilaksanakan berkala setiap dua bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh silaturahmi antaranggota keluarga besar madrasah dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Kali ini, pengajian dilaksanakan di kediaman salah satu anggota, Insan Yudha Pranata, S.Hum, di Pakem, Sleman, pada Sabtu (1/11/2025). Pengajian diikuti oleh bapak ibu guru beserta suami/istri dan keluarga besar MTsN 10 Sleman. Pada kesempatan itu, pengajian menghadirkan pembicara Drs. H. Sigit Warsita, MA.

Acara diawali dengan kata sambutan dari tuan rumah, Insan Yudha Pranata. Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh keluarga besar MTsN 10 Sleman. “Mohon maaf jika dalam menyediakan tempat kurang berkenan,” urainya.

Kepala MTsN 10 Sleman, Paijo, S.Ag, dalam sambutannya menekankan kembali hikmah dari pengajian keluarga tersebut. “Kegiatan ini InsyaAllah menambah silaturahmi dan membuat kita lebih banyak mengenal lingkungan, khususnya di daerah Pakem ini,” terang Kamad.

Drs. H. Sigit Warsita, M.A, dalam tausiyahnya menyoroti tentang pentingnya amal ibadah dan berbuat baik kepada sesama. Ia mengutip Surah Asy-Syu’ara ayat 84, “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.”

“Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Namanya tetap bersinar, sikapnya tetap diagungkan, keturunannya banyak yang diangkat Allah menjadi nabi, hingga yang terakhir adalah Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam,” jelas Ustaz Sigit.

Ia menambahkan, perbuatan baik meliputi perbuatan baik kepada istri atau pasangannya, serta berbuat baik kepada sesama manusia. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat (bagi orang lain).”

“Potensi tidak akan membawa prestasi jika tidak membawa manfaat kepada sesama,” tukasnya.

Selanjutnya, Ustaz Sigit juga menguraikan tentang orang-orang yang tidak tersentuh api neraka, yakni mereka yang memiliki sifat qarib (dekat dengan sesama), hayyin (tenang dan lembut), layyin (ramah), dan sahlin (memudahkan urusan orang lain).

Lantunan doa yang dipimpin Ustaz Sigit mengakhiri pengajian kali ini. “Semoga Allah memberikan kekuatan bagi kita untuk menjadi pribadi yang membawa cerita baik bagi lingkungan, “pungkas Ustaz Sigit. (nsw)